Welcome to www.definitif.id | Pasti, Jelas dan Terpercaya | Copyright 2022

Mengapa Mereka yang Pernah Kalah Masih Terpilih Lagi?

Oleh: Dr. Funco Tanipu, M.A (Dosen Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo)

Dr. Funco Tanipu., ST., M.A. (Ist)

Kedua, mengapa mereka-mereka yang pernah kalah tersebut berhasil menang dan mendapat kepercayaan (lagi). Sebab, publik berharap tidak kecewa lagi untuk kesekian kalinya, sebagaimana mereka telah kecewa pada periode sebelumnya. Apakah mereka-mereka yang telah kalah ini, mau menyia-nyiakan amanah dan kesempatan ini? Publik ingin setiap periode ada legacy dari setiap kepemimpinan. Legacy yang dimaksud itu dalam kacamata publik sederhana, kalau ada pesta keluarga si kepala daerah datang, jika ada pesan WA segera balas, jika janji segera tuntaskan, dimintai tolong segera ada tindakan, bsntuan lancar, pokoknya yang praktis-praktis dan sederhana. Secara garis besar, bagi pemilih dari kelompok ekonomi menengah-bawah, “bisa makan dan punya tempat tinggal layak” adalah persoalan nyata yang mereka hadapi setiap hari. Isu kesejahteraan merupakan basis bagi kelompok warga saat memberikan pilihan politik. Konsekuensi dari keterkaitan ini adalah munculnya calon-calon pemimpin yang menawarkan program populis. Warga dari kelas ekonomi bawah cenderung menyukai kontestan seperti ini—yang mereka anggap bisa segera menawarkan solusi atas persoalan ekonomi sehari-hari mereka. Mereka-mereka yang telah kalah lalu dan menang, mampu mengelaborasi hal tersebut secara lebih sederhana dalam alam bawah sadar pemilih.

Bagikan: