Definitif.id, Surabaya – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta aksara pegon dibakukan dan digitalisasi. Dia menilai, hal tersebut perlu dilakukan agar tidak menghilang.
“Kita berutang banyak terhadap aksara pegon. Mungkin kita tidak akan bisa merasakan nikmatnya berislam di nusantara kalau tidak ada huruf pegon yang menjadi perantara syiarnya,” terang pria yang akrab disapa Gus Men dalam Kongres Aksara Pegon, Jumat (21/10/2022).
Menag menyebutkan bahwa hutang tersebut harus dibayar dengan menjaga aksara pegon agar tidak hilang. Dia mencontohkan beberapa karya yang meggunakan aksara pegon. salah satunya yaitu Suluk Sunan Bonang
Manuskrip itu digunakan untuk melakukan dakwah dan syiar Islam. Disebutkan, umat Islam Indonesia juga mengenal Kitab Al-Ibriz yang sangat popular di kalangan santri. Kitab tersebut ditulis dengan aksara pegon oleh KH Bisri Mustofa. Demikian juga dengan Al-Tarjamah Al-Munbalajah yang ditulis oleh KH Sahal Mahfudz dengan aksara pegon.