Gorontalo Utara – Polemik pengurangan anggaran Pemungutan Suara Ulang (PSU) dalam Pilkada 2024 di Gorontalo Utara (Gorut) terus memanas, namun muncul suara bantahan dari Roy Ahmad, Aktivis Gorut yang juga Kader HMI. Roy menilai bahwa pernyataan Ketua DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Gorut, Jeyk Uno, terkesan tendensius dan tidak berimbang.
Roy menyoroti bahwa GMNI hanya fokus pada penggunaan dana hibah di Bawaslu Gorut sebesar 7 miliar dengan sisa dana 500 juta, namun terkesan menutup mata terhadap dana hibah KPUD Gorut sebesar 17 miliar dengan sisa dana hanya 100 juta. “Pernyataan GMNI terkesan mencari-cari kesalahan Bawaslu dan tidak adil karena tidak menyoroti penggunaan dana di KPUD yang justru lebih besar,” tegas Roy, Kamis (13/03/2025).