Definitif.id, Bone Bolango – Upaya pelestarian ekosistem laut di perairan Botutonuo, Kabupaten Bone Bolango, terus menunjukkan hasil nyata. Pemerintah daerah berhasil menumbuhkan kesadaran dan partisipasi masyarakat pesisir untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga kelestarian terumbu karang yang menjadi penyangga kehidupan laut Gorontalo.
Salah satu figur inspiratif dalam gerakan ini adalah Alinton Pisuna, Ketua Kelompok Barrier Reef Botutonuo, yang sejak tahun 2017 menjadi penggerak utama konservasi di wilayah tersebut. Bersama 15 anggota kelompoknya, Alinton secara rutin melakukan transplantasi karang, pemantauan biofisik, dan pembersihan area laut dari lumut maupun sampah.
“Dulu waktu saya kecil, terumbu karang di sini indah sekali. Ikan melimpah, laut bersih. Tapi lama-lama semua rusak karena pengeboman dan penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan,” kenang Alinton.
Dukungan pemerintah menjadi faktor penting di balik keberhasilan ini. Melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo serta koordinasi lintas instansi, kegiatan konservasi terus berlanjut dengan melibatkan akademisi Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dan berbagai komunitas lokal. Pemerintah juga memfasilitasi program pelatihan monitoring biofisik, penyediaan peralatan selam, serta pendampingan teknis untuk memastikan keberlanjutan ekosistem laut.
Meski menghadapi tantangan seperti gelombang besar dan pengerukan dermaga yang sempat merusak 250 meja karang hasil penanaman tahun 2017–2018, semangat kelompok masyarakat ini tidak surut. Pada tahun 2022, Alinton kembali memimpin penanaman baru di area barrier reef dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah.
Langkah Pemerintah Bone Bolango dalam memperkuat gerakan konservasi juga menyentuh sektor pendidikan. Melalui kolaborasi dengan sekolah-sekolah, termasuk Brillikids Leadership Elementary School, anak-anak dilibatkan langsung dalam kegiatan menanam karang. Program ini menjadi sarana edukasi lingkungan yang menanamkan nilai cinta laut sejak dini.
“Anak-anak datang dengan semangat. Bibitnya dari kami, mereka tanam sendiri. Itu bagian dari edukasi juga, supaya generasi muda tahu pentingnya laut,” ujar Alinton.
Atas dedikasinya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menganugerahkan gelar “Local Hero Konservasi Laut” kepada Alinton Pisuna pada tahun 2024. Penghargaan ini bukan hanya pengakuan pribadi, tetapi juga bukti keberhasilan model konservasi berbasis masyarakat yang digagas oleh Pemerintah Bone Bolango.
Pemerintah Kabupaten Bone Bolango menegaskan komitmennya untuk terus memperluas kawasan konservasi dan menjadikan masyarakat pesisir sebagai mitra strategis dalam menjaga kekayaan laut. Melalui kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, Botutonuo kini menjadi simbol kebangkitan ekosistem laut Gorontalo.
“Kami ingin Botutonuo menjadi warisan hidup bagi generasi mendatang. Ini bukti nyata bahwa masyarakat dan pemerintah bisa bersama-sama menjaga laut untuk kehidupan yang lebih baik,” ujar perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan.
